Mannitol - Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Mannitol adalah golongan obat osmotik diuretik. Ketika diberikan melalui rute intravena, Mannitol berperan sebagai agen osmotik yang bekerja di bagian luar sel. Mannitol akan menghambat reabsorbsi air di tubulus ginjal yang kemudian memicu keluarnya natrium dan klorida dari sel. Hal ini mengakibatkan meningkatnya osmolaritas dan meningkatkan jumlah cairan yang dikeluarkan dari ginjal.

Indikasi

Mannitol digunakan untuk menurunkan tekanan intrakranial (rongga kepala) dan intraokular (rongga mata).

Dosis dan Aturan Pakai

Untuk menurunkan tekanan intrakranial dengan edema serebral

Dosis dewasa: 1,25 g/kgBB melalui intravena selama 30-60 menit. Dapat diulang tiap 6-8 jam.

Dosis anak-anak: 0,25-1 g/kgBB melalui intravena di awal pemberian kemudian pertahankan dosis sebesar 0,25-0,5 g/kgBB melalui rute intravena tiap 4-6 jam.

Untuk menurunkan tekanan intraokular

Dosis dewasa: 1,5-2 g/kgBB melalui intravena selama 30-60 menit.

Dosis anak-anak: 1,5-2 g/kgBB dari 20% larutan Mannitol (7,5-10 ml/kgBB) sebagai dosis tunggal yang diinfuskan melalui rute intravena selama 30-60 menit.

Ketika digunakan sebelum operasi, berikan 1-1,5 jam sebelum kegiatan operasi untuk memaksimalkan penurunan tekanan intraokular.

Interaksi Obat

Jika Mannitol digunakan bersamaan dengan obat-obatan dibawah ini, interaksi dapat terjadi dan perlu dilakukan pemantauan lebih lanjut. Sampaikan kepada dokter jika saat ini sedang menggunakan obat-obatan yang berinteraksi dengan Mannitol.

Tobramycin (Tobramisin)

Mannitol meningkatkan kadar Tobramycin melalui mekanisme interaksi yang tidak spesifik. Kontraindikasi jika digunakan bersamaan.

Efek Samping

Efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan Mannitol adalah menggigil dan demam. Namun, efek samping tidak selalu terjadi pada semua orang. Jika dirasa efek samping timbul setelah menggunakan Mannitol, segera konsultasikan pada tenaga kesehatan.

Kontraindikasi

Mannitol tidak dapat diberikan pada pasien yang mengalami hipersensitif terhadap Mannitol, anuria, hipovolemia berat, riwayat edema paru, dan perdarahan intrakranial aktif kecuali selama tindakan kraniotomi.

Perhatian

Pemberian infus larutan hipertonis melalui vena, pada konsentrasi 10% atau lebih, dapat mengakibatkan iritasi dan bengkak.

Perhatian khusus perlu dilakukan ketika Mannitol diberikan pada pasien dengan komplikasi ginjal, toksisitas sistem saraf pusat, ketidakseimbangan cairan elektrolit, dan riwayat penggunaan obat yang memengaruhi kerja ginjal.

Ibu Hamil dan Menyusui

Kategori obat untuk ibu hamil: Data penggunaan Mannitol selama ini menunjukkan tidak ada risiko pada ibu hamil maupun janin. Walaupun begitu, Mannitol dapat menembus plasenta sehingga perlu berhati-hati dalam pemberiannya.

Kategori obat untuk ibu menyusui: Tidak ditemukan data adanya Mannitol dalam ASI.

Penyimpanan

Simpan pada suhu ruang. Jauhkan dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Ketersediaan Mannitol di Indonesia

Bentuk sediaan: Infus

Rute penggunaan: Intravena

Golongan obat: Obat keras

Contoh nama obat:

1. Mannitol Infus 100 g/500 ml dan 20 g/100 ml (Obat Generik)
2. Otsu - Manitol 20 Infus 50 g/250 ml dan 100 g/500 ml (Obat Generik Bermerek)
3. Infitol Infus 100 g/500 ml (Obat Generik Bermerek)
4. Infusan M-20 Infus 100 g/500 ml (Obat Generik Bermerek)

Keterangan:

Contoh nama obat generik bermerek dipilih secara acak, hanya ditujukan untuk mempermudah pemberian contoh obat, serta tidak disponsori oleh pihak manapun. Untuk informasi nama produk lainnya, dapat dilihat di www.cekbpom.pom.go.id.

Referensi:

1. Medscape. 2021. Mannitol (Rx). Diakses melalui https://reference.medscape.com/drug/osmitrol-mannitol-343061#0 pada tanggal 02 Desember 2021 pukul 14.38 WIB.
2. Pusat Informasi Obat Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2021. Manitol. Diakses melalui http://pionas.pom.go.id/monografi/manitol pada tanggal 02 Desember 2021 pukul 14.42 WIB.