IYPG Virtual Summit 2021 Experience (Part 2/3)
Di sesi kedua hari pertama, acara dilanjutkan dengan dua workshop dan ditutup dengan talk show. Workshop pertama membahas tentang soft skill yang disampaikan oleh Bapak Kevin Ben Laurence sedangkan materi workshop kedua membahas tentang financial planning yang disampaikan oleh Bapak apt. Cahyono S. Dewo. For your information, Bapak apt. Cahyono S. Dewo ini adalah seorang apoteker yang bekerja sebagai Business Regional Head BRI Life, loh! Untuk talk show-nya ada dua narasumber yaitu apt. Wahyudi Anggoro (Lurah Desa Panggungharjo) dan Kak Klaudia Ida-Awusi (owner AKAR), yang membahas tentang mengejar karir dalam bidang entrepreneurship.
Dari jaman ospek kuliah, sudah sering banget dengar tentang hard skills dan soft skills yang harus seimbang. Kalau waktu kuliah, hard skills bisa dicontohkan dengan kemampuan atau ilmu yang kita dapat saat belajar di kelas sedangkan soft skills direpresentasikan dengan kemampuan kita untuk melakukan hal-hal diluar ilmu eksakta seperti contohnya ilmu organisasi, networking, management, dan lain sebagainya. Ketika lulus menjadi seorang apoteker, pastinya kita akan berpraktik dan menerapkan hard skills yang telah kita dapat. Namun soft skills juga menjadi salah satu jenis kemampuan yang tidak kalah penting untuk bisa menghasilkan kinerja yang maksimal.
Soft skills dapat dibagi menjadi dua macam yaitu keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal soft skills) dan keterampilan dalam mengatur diri sendiri (intrapersonal soft skills). Contoh dari interpersonal soft skills adalah komunikasi efektif, kerja sama tim, inisiatif, serta mampu mengorganisir dan merencanakan sesuatu. Sedangkan contoh dari intrapersonal soft skills adalah long-life learning, berpikir secara kritis, menganalisis dan mensintesis informasi, serta mampu memecahkan masalah. Munculnya soft skills dalam berperilaku/behaviour dapat dilatarbelakangi oleh adanya nilai (value), kepercayaan (belief), dan kebiasaan (habits) yang dilakukan oleh seseorang. Intinya, soft skills yang baik bisa kita dapat jika kita mau untuk berlatih dan menjadikan diri kita berusaha untuk mencapai soft skills yang kita inginkan.
"If it is important to you, you will find a way. If not, you'll find an excuse" - Ryan Blair
"If you want something you have never had, you must be willing to do something you have never done" - Thomas Jefferson
So overwhelming quotes, right?
And next is the workshop topic that attracted me to join IYPG Virtual Summit 2021 …. Financial Planning for Pharmacist!
Dalam mengelola keuangan, penting untuk kita melakukan perencanaan apa yang kita butuhkan di masa depan. Berdasarkan piramida keuangan, terdapat lima macam tingkatan yang dimulai dari tingkat terbawah yaitu cash flow, manajemen kredit, dan dana darurat hingga sampai ke tingkat tertinggi yaitu distribusi kekayaan yang bisa berupa warisan dan hibah.
- Untuk mengetahui apakah kondisi cash flow kita baik, kita dapat melakukan financial checkup menggunakan tabel balance sheet dan cash flow management. Kemudian kita bisa menentukan financial ratio dari data yang kita buat di balance sheet dan cash flow management. Financial checkup ini bisa kita lakukan secara rutin misalnya tiap 1 tahun sekali.
- Memanajemen risiko dapat dilakukan dengan cara menghadapi risiko, menghindari risiko, mengurangi risiko, dan/atau memindahkan risiko.
- Setelah melewati dua tingkat dari kelompok keamanan keuangan (cash flow dan manajemen risiko), selanjutnya kita bisa masuk ke dalam kelompok kenyamanan keuangan yaitu investasi dan dana hari tua. Instrumen investasi dapat berupa deposito, obligasi, saham, ataupun produk turunannya yaitu reksadana. Instrumen ini dapat dipilih berdasarkan analisis tingkat risiko investasi yang bisa kita terima. Target pencairan investasi lebih baik disesuaikan sampai dengan jangka waktu untuk tujuan kebutuhan tertentu, bukan hanya berdasarkan jumlah laba yang didapatkan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi atau menghadapi inflasi yang muncul dalam waktu panjang.
- Tingkat tertinggi dari piramida keuangan adalah distribusi kekayaan. Pembagian harta waris dapat dilakukan berdasarkan hukum waris perdata, adat, islam, atau cara pembagian lainnya.
Tidak ada komentar: